Setelah bisa
dipastikan bahwa Kawasaki Ninja ZX 250 bakalan segera mendarat di jalanan Indonesia maka
ada baiknya kita melihat berbagai review, first impression, serta test ride
dari jagoan baru Kawasaki ZX 250 tersebut. Tentu saja penulis tidak merasakan
langsung menaiki motor tersebut, tetapi penulis merangkum dari berbagai
referensi yang mengulas motor tersebut
serta menyajikan untuk pembaca semua sehingga akhirnya kita bisa sharing
sehingga wawasan kita lebih terbuka.
Motor dengan
harga 39,5 Off the road atau 43 juta On the road ini mempunyai kapasitas mesin
250cc dengan 2 silinder serta memakai pemasok karburator Keihin CVK30 (untuk
pasar Indonesia) sedangkan untuk pasar yang lain di Amerika dan Eropa sudah
menerapkan system injeksi.
Motor ini
menganut aliran sport turing ketimbang sport sejati dikarenakan posisi stang
yang cenderung tinggi sehingga badan tidak terlalu merunduk ketika dikendarai .
Dalam uji coba mungkin performa selalu dibayangkan akan segarang motor sport
250 lainya seperti CBR 250, tapi setelah gas dimainkan kenaikan putaran dari
rpm stationer ke peak rpm yang sudah terlimiter performa bisa dikategorikan
biasa saja tidak seperti yang dibayangkan sebelumya tentunya.
Motor yang
memakai gir belakang 45 mata ini mempunyai karakter akselerasi yang halus di
tingkat percepatan, dengan gas buang yang tertahan oleh knalpot yang sudah
berstandar Euro3 maka entakan-entakan tenaga yang diharapkan bisa dirasakan
selalu terasa disetiap putaran agaknya agak mengecewakan dikarenakan terhalang
oleh catalytic converter.
Performa dijalan
raya dirasakan sama dengan motor laki yang kebanyakan beredar di jalanan
Indonesia seperti Bajaj Pulsar dan thunder 250 dimana bisa dengan mudah diajak
bermanuver untuk menyalip atau meringsek masuk dalam kemacetan walaupun jika
posisi udah sangat dekat dengan kendaraan lain di saat kemacetan tentu akan
kesulitan untuk mencoba menerobos kerumunan dikarenakan fairing Ninja 250 R
yang sangat lebar layaknya moge.
Torsi yang
dihasilkan gigi 1 dari dapur pacu yang menggunakan 8 klep dengan 4 kleb hisap
seta 4klep buang bisa dirasakan sangat besar sehingga menyebabkan roda depan
bisa terangkat tentu saja dengan mengatur putaran mesin agar tertahan di
kisaran 4.500 rpm, selanjutnya untuk torsi pada gigi 2, 3, 4, dan 5 hampir
tidak terjadi perbedaan yaitu entakan yang terasa halus (kurang bertenaga) yang
disebabkan perbandingan gigi transmisi memiliki rasio yang kecil-kecil.
Untuk top speed
di jalan raya yang notabene kita tidak bisa mendapatkan top speed sebenarnya
didapat angka di speedometer di angka 120 km/jam tentu saja dengan nafas mesin
yang masih panjang yang diperkirakan jika trek lebih panjang maka akan didapat
top speed yang lebih tinggi, walaupun untuk tarikan tentu sangat dirasakan beda
dengan Kawasaki KRR yang mempunyai mesin 2 tak. Tentu saja mesin 4 tak tidak
bisa dibandingkan dengan mesin 4 tak dikarenakan karakter tenaga mesin 2 tak
yang hampir dua kali lipat mesin 4 tak.
Bagaimana jika
Ninja 250 R ini diadu ama Honda CBR 150 atau Suzuki FXR 150 yang memiliki rasio
gigi 6 percepatan, jika mengabaikan top speed tentu kedua motor tadi bisa
sebanding dengan Kawasaki ZX 250 R.
Akhirnya
pantaskah motor ini untuk dimiliki?... jawaban pastinya anda yang menentukan
mengingat motor ini rencananya hanya akan dipasarkan sebanyak 400 unit untuk
pasar Indonesia, dengan kata lain motor ini merupakan barang ekslusif bagi
pemiliknya dikarenakan bakal jarang beredar di jalanan Indonesia. Apakah anda
berencana mau menginden motor tersebut? Muda-mudahan anda bisa memiliki serta
menikmati barang eksklusif tersebut.
Sumber :Otomotif
edisi 28 April 2008.
|