Ditinjau dari bahan dasarnya, oli dibedakan dua macam. Mineral dan
sintetik. Base oil-nya sih masih tetap dari minyak bumi. Namun sintetis hasil
pengolahan khusus dari mata rantai minyak bumi itu.
“Mineral dibuat dari beberapa komponen seperti parafin dan siklo parafin. Sedang
sintetis terbuat dari PAO (polyalpha olefin),” jelas Ir. Rizqon Fajar M.Sc,
kepala Laboratorium Bahan Bakar, Pelumas dan Metrologi, Balai Termodinamika,
Motor dan Propulsi BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
Dalam standar international, menurut pria yang berkantor di Puspitek,
Serpong Tangerang ini oli mineral dibagi dalam tiga kelompok. Grup 1, 2 dan 3. Makin
tinggi angka, kualitas makin bagus. Nah, grup 4 dinamakan oli sintetis. “Kalau
di sini produsen sering menyebut mineral grup 3 dengan nama semi sintetik. Padahal,
tidak ada istilah tersebut,” ungkapnya.
Oli sintetis memiliki unjuk kerja yang lebih bagus. Juga tingkat
oksidasinya lambat. Sehingga oli sedikit menguap. Lapisan film juga lebih
bagus. Sehigga mengurangi tingkat gesekan antar komponen yang bergerak. “Sebaliknya
oli mineral tingkat oksidasinya tinggi. Sehingga penguapannya lebih banyak dan
cepat,” jelasnya.
Sanusi Jafar, Technical Support
PT Agip Lubrindo Pratama ikut berkomentar. Membedakan proses pembuatan oli
mineral dan sintetik. “Mineral merupakan salah satu produk yang diperoleh dari
hasil tambang. Produk lainnya, bensin, lilin. Sedangkan, sentetik merupakan proses dari sistem polimerisasi yang
menghasilkan PAO,” jelas pria berkantor di Lt. 2 Gedung Bimantara, Jl. Kebon
Sirih, No. 17-19, Jakarta Pusat.
Dari sisi mutu oli sintetik lebih bagus dibanding mineral. Oksidasi oli
sintetik lebih tinggi dibanding mineral. Sehinga, tingkat penguapan oli
sintetik lebih sedikit dibanding mineral.
Menurut Sanusi, sulit bagi awam membedakan keduanya secara fisik. Kecuali
seorang yang telah terbiasa dengan oli, lewat penciuman akan mengetahui apakah
oli itu mineral atau sintetik. “Sebab, row material (bahan mentah) oli
memiliki ciri khas wangi. Ini pun akan sulit sebab, sekarang sudah banyak
aditif yang menambahkan pewangi,” jelasnya.
Paling memungkinkan melihat viskositas index (VI). Rentang VI oli mineral
antara 100-110. Sedangkan VI sintetik di atas 140. Spek ini wajib
dicantumkan oleh produsen.
Semoga bermanfaat
Source: postingan bro Ossa-Nih di
milis Bajaj_pulsar_Indonesia@yahoogroups.com
|