Bagaimana keahlian atau skill seseorang mengendarai motor bisa dengan mudah
kita lihat dari caranya mengendarai motor BUKAN pada kecepatan tinggi, tapi
pada kecepatan rendah. Kalau pada kecepatan rendah dia terlihat santai
dan menguasai motornya, pasti orang tersebut memiliki skill atau keahlian yang,
minimal, bagus. Sedangkan kalau pada kecepatan rendah dia terlihat kagok, berkali-kali
menurunkan kaki – atau bahkan seperti yang sering saya lihat di jalan, sama
sekali tidak menaikan kaki dan terus menyeret kakinya – maka bisa dipastikan
orang itu skill-nya pas-pasan.
Kalau anda bertemu pengendara seperti itu, saran saya cuma satu: menjauh
dari dia dan jaga jarak anda. Kenapa? Karena orang itu skill-nya pas-pasan,
artinya skill-nya hanya pas untuk jalan raya yang kosong dan tidak ada
kendaraan lain di sekitarnya.
KESEIMBANGAN Ketika berjalan dengan kecepatan di atas 10 kph, motor cenderung stabil dan
seimbang. Semakin cepat motor berjalan (sampai batas tertentu), semakin
stabil motor tersebut. Karena itu,
mengendalikan motor yang berjalan cepat (apalagi di jalan yang lurus) amat
sangat mudah. Kita nggak perlu repot karena pada kecepatan tinggi motor akan
menjaga keseimbangannya sendiri tanpa perlu campur tangan kita.
Keadaannya berbeda sekali dengan ketika motor dalam keadaan berhenti atau
ketika motor berjalan perlahan, misalnyadi bawah 10 kph. Pada kecepetan
serendah itu motor sama sekali tidak seimbang dan cenderung jatuh. Kita harus
“campur tangan” supaya motor tidak jatuh dengan cara menjaga dan mengatur
keseimbangan kita, serta meng-counter ketidak seimbangan motor.
Itu sebabnya kenapa seorang pengendara motor bisa melepaskan pegangan kedua
tangannya dari stang ketika motor berjalan cepat, dan motor tidak jatuh. Anda
tidak perlu heran atau kagum, bahkan anda perlu prihatin karena orang tersebut
tidak saja membahayakan dirinya sendiri, tapi juga membahayakan orang lain.
Sebaliknya, kalau anda melihat ada orang yang mengendarai motor dengan
kecepatan sangat rendah di bawah 10 kph, tanpa kedua tangannya memegang stang,
anda perlu kagum dan, saran saya, belajar dari orang tersebut.
Jadi, supaya kita bisa
mengendalikan motor pada kecepatan rendah (dan meningkatkan skill kita) hal
yang menurut saya paling penting adalah:
1. Hilangkan faktor-faktor yang akan menambah terganggunya keseimbangan
motor. Jangan lupa, motor yang berjalan pelan kondisinya tidak seimbang dan
tidak stabil, jadi jangan dibuat menjadi lebih tidak seimbang.
2. Pelajari dan berlatih teknik atau cara membuat motor yang tidak seimbang
pada kecepatan rendah menjadi seimbang dan stabil. Dengan kata lain, saya
belajar mengendalikan motor pada kecepatan rendah. Dalam bagian pertama,
saya sudah bercerita tentang kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan.
Kesalahan-kesalahan tersebut mengakibatkan bertambah terganggunya keseimbangan
motor pada kecepatan rendah.
Motor yang tidak seimbang pada
kecepatan rendah menjadi bertambah tidak seimbang. Setelah menyadari kesalahan
tersebut, hal pertama yang saya lakukan adalah : BERHENTI melakukan kesalahan
tersebut.
Jadi yang saya lakukan sangat sederhana:
1. Mengurangi dan berusaha tidak lagi memakai rem depan ketika motor
berjalan perlahan dengan kecepatan di bawah 15 km per jam;
2. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak menurunkan kaki ketika berjalan
perlahan di tengah kemacetan;
3. Tidak lagi melihat ke bawah ketika motor jalan pelan; dan
4. Tidak lagi melihat ke ban belakang motor di depan saya, atau ke bemper
mobil di depan saya, dan sebagai gantinya melihat jauh ke depan.
Empat hal di atas saya lakukan untuk menghilangkan faktor-faktor yang
membuat motor semakin tidak seimbang, dan … berhasil! Resep sederhana di atas
sudah banyak membantu saya dalam mengarungi kemacetan, tapi masih belum cukup.
Resep di atas tujuannya adalah untuk menghilangkan fator-faktor yang
menambah terganggunya keseimbangan. Sedangkan untuk membuat motor seimbang pada
kecepatan rendah, ada beberapa teknik yang perlu selalu saya latih dan kuasai.
Nah, gabungan antara resep di atas dengan teknik di bawah, banyak sekali
membantu saya mengarungi kemacetan di jalan.
Saya akan berbagi pengalaman saya berlatih teknik mengendarai motor pada kecepatan
rendah yang bisa dibagi menjadi dua:
• Mengendarai motor pada kecepatan rendah - lurus
• Mengendarai motor pada kecepatan rendah - belok
Teknik tersebut bukan teknik yang sulit, bahkan menurut saya sangat mudah
untuk dipahami dan dipelajari. Meski mudah dipahami dan dipelajari, untuk bisa
menguasai teknik-teknik tersebut saya perlu (dan menurut saya HARUS) meluangkan
waktu untuk melatihnya. Walaupun saya rajin melatih teknik tersebut, sampai
saat ini skill saya belum mencapai kategori bagus, menurut saya baru mencapai
kategori tidak terlalu jelek.
PERINGATAN!!!
Teknik-teknik berikut adalah apa yang saya lakukan. Kalau anda ingin
mencoba berlatih teknik-teknik berikut, ada kemungkinan anda terjatuh yang
mengakibatkan anda cedera dan/atau motor anda rusak. Saya tidak bertanggung
jawab atas segala resiko yang mungkin akan anda alami. Dengan kata lain, resiko
tanggung sendiri. Kalau anda putuskan untuk berlatih, jangan lupa pakai helm,
sarung tangan, riding boots dan jaket untuk mengurangi resiko cedera.
1. Mengendarai motor pada kecepatan rendah – lurus
Untuk melatih teknik ini, tempat yang ideal adalah lapangan parkir yang
luas dan sepi. Dulu lapangan parkir di pacuan kuda Pulomas bisa dipakai untuk
belajar naik motor atau mobil, tapi sayang sekarang sudah tidak bisa lagi.
Kalau lapangan luas tidak ada, anda bisa cari jalan lurus yang sepi, dan
sebaiknya satu arah. Kebetulan di dekat rumah saya, jalan Pulomas cukup ideal
untuk belajar naik motor perlahan. Sebelum anda mulai, pastikan mesin motor
anda dalam keadaan panas, karena kalau mesin motor dingin biasanya mesin akan
gampang mati.
Latihan
Oke, di lapangan atau jalan pilihan anda, mulai dari posisi berhenti.
Bersiap dengan kedua kaki di tanah, tarik kopling dan masuk gigi 1. Dengan
kaki kiri tetap di atas foot peg, putar gas dan lepas kopling pelan-pelan.
Jangan dilepas sampai habis, mungkin dilepas ½ atau 2/3, sampai motor bergerak
maju. Ketika motor mulai bergerak, angkat kaki kanan dan taruh di atas footpeg
(rem belakang) dan kopling tetap ditahan tidak dilepas sampai habis.
Coba jalan dengan kecepatan 10 kph. Lirik speedometer, JANGAN melihat
speedo terlalu lama, cukup sebentar saja. Melihat ke speedometer untuk waktu
yang lama akan membuat keseimbangan anda terganggu. Kalau motor terlalu cepat,
injak rem belakang dengan tetap menahan gas dan kopling, dan kemudian
perlahan-lahan kurangi gas dan tarik kopling supaya tidak terlalu cepat. Dengan
cara ini, anda punya tiga cara untuk mengendalikan motor: gas, kopling dan rem
belakang.
Setelah anda merasa nyaman dengan kecepatan 10 kph sepanjang 10-20 meter,
berhenti dan mulai lagi. Kali ini coba jalan dengan kecepatan kurang dari 10
kph. Setelah itu, coba dengan kecepatan yang lebih rendah lagi, misalnya 5 kph.
Kalau motor terasa akan jatuh dan mulai miring, lepas kopling dan tambah
gas sedikit, maka motor akan kembali tegak. Setelah motor kembali tegak,
kurangi kecepatan lagi dengan menginjak rem belakang dan mengurangi gas. Tujuan
menginjak rem dengan tetap nge-gas motor adalah supaya tetap ada tenaga dorong
di ban belakang (yang membantu membuat motor seimbang) tetapi tenaga dorong
tersebut ditahan juga oleh rem.
Selama anda lakukan ini, pandangan mata anda harus ke arah depan dan tidak
melihat ke bawah, anda perlu memandang ke arah kira-kira setinggi posisi mata
anda. Sekali lagi, JANGAN melihat ke bawah karena keseimbangan anda akan
terganggu.
Kunci utama di sini adalah mengatur keseimbangan antara gas, kopling dan
rem. Jangan pernah menarik kopling sampai habis dan membuat motor meluncur.
Kopling harus selalu ditahan, tidak dilepas sepenuhnya tapi juga tidak ditarik
sepenuhnya. Tujuannya adalah untuk mengatur kecepatan. Tekniknya kira-kira sama
dengan kalau anda mengendarai mobil dengan transmisi manual di tanjakan. Anda harus
menyeimbangkan gas dan kopling supaya mobil tidak maju tetapi juga tidak
meluncur turun.
Setelah anda lakukan latihan ini selama mungkin 15 menit sampai 1 jam,
tergantung kesabaran anda, anda bisa mulai mencoba mempraktekkan teknik ini di
jalan macet. Sebagai tambahan, setelah latihan pertama ini dan anda sudah mulai
terbiasa dengan teknik ini, anda bisa memanfaatkan kemaceten di jalan sebagai
tempat untuk berlatih.
Saya pribadi, selalu memanfaatkan setiap kemacetan sebagai sarana untuk
melatih teknik ini. Kalau anda lakukan ini di jalan, anda HARUS ekstra
hati-hati, karena banyak kendaraan lain di sekitar anda. Apabila anda rasa
motor mulai miring sedangkan kondisi jalan membuat anda sulit memainkan gas,
kopling dan rem untuk menegakkan kembali motor, JANGAN RAGU untuk menurunkan
kaki dan berhenti.
Biasanya setelah berjalan perlahan untuk waktu yang agak lama (di atas 5
menit) dengan memakai teknik di atas, mesin motor akan lebih panas daripada
biasanya. Yang selalu saya lakukan setelah keluar dari kemacetan adalah
menjalankan motor di gigi 2 atau 3 dengan RPM rendah untuk mendinginkan mesin.
2. Mengendarai motor pada kecepatan rendah – belok
Dasar untuk teknik belok perlahan sama dengan teknik jalan perlahan lurus,
anda harus memainkan gas, kopling dan rem. Selain itu, ada tambahan yaitu
adalah anda harus memiringkan motor untuk belok dan anda harus menjaga
keseimbangan.
Seperti dulu pernah kita bahas ketika bicara masalah counter-steering,
untuk membelokkan motor yang harus dilakukan adalah memindahkan contact patch
ban dari bagian bawah ban ke bagian ban di arah mana kita ingin belok. Jadi
kalau motor ingin kita belokkan ke kanan, maka contact patch harus kita pindah
ke kanan, begitu pula sebaliknya kalau mau belok kiri maka contact patch harus
dipindah ke kiri.
Prinsip untuk belok pada
kecepatan tinggi atau kecepatan rendah adalah sama, yakni anda harus
memindahkan contact patch. Perbedaannya adalah dalam cara memindahkan contact
patch ini.
Untuk belok pada kecepatan
tinggi, anda memindahkan contact patch dengan melakukan counter-steering.
Sedangkan ketika anda berjalan perlahan di bawah 15 kph, anda memindahkan
contact patch dengan steer ke arah mana anda ingin menuju. Artinya, pada
kecepatan rendah stang motor anda arahkan ke arah mana anda ingin belok. Kalau
anda ingin belok kiri, maka stang motor anda arahkan ke kiri, begitu juga
sebaliknya kalau anda akan belok ke arah kanan, maka stang motor anda arahkan
ke kanan.
Selain itu, anda juga perlu
memiringkan motor anda, semakin miring motor anda, semakin kecil radius
beloknya. Tapi hati-hati, kalau anda hanya memiringkan motor tanpa
menyeimbangkan motor anda pasti jatuh. Untuk itu anda harus melatih teknik
menyeimbangkan motor ketika motor ada pada posisi miring.
Menyeimbangkan motor yang miring
dilakukan dengan cara memindahkan berat badan anda ke arah yang berlawanan
dengan arah kemiringan motor, atau bagian luar. Misalnya begini. Anda belok
atau berputar (U-turn). Anda memiringkan motor ke kanan supaya motor belok ke
kanan. Untuk mencegah supaya motor tidak jatuh, anda HARUS memindahkan berat
badan anda ke bagian kiri motor. Begitu
juga kalau anda belok ke kiri, motor anda meiringkan ke kiri, maka berat badan
harus anda pindahkan ke sebelah kanan.
Coba bayangkan lingkaran. Ketika berbelok, anda seolah-olah sedang membuat
lingkaran. Kalau anda berbelok ke kanan, maka lingkarannya ke arah kanan,
sesuai jarum jam. Kalau anda belok ke kiri, maka lingkarannya ke kiri,
berlawanan dengan jarum jam. Untuk menyeimbangkan motor yang berbelok, anda
harus memindahkan berat badan anda ke sebelah luar lingkaran.
Dengan memindahkan berat badan ke sebelah luar, anda bisa lebih memiringkan
motor anda dan anda bisa belok dengan lebih tajam, dengan radius putaran yang
lebih kecil. Dari cara orang berputar kita juga bisa perkirakan
bagaimana skill orang tersebut.
Anda bisa memindahkan tumpuan
berat badan anda dengan cara berdiri di atas foot peg. Jadi kalau anda berputar
atau belok ke arah kanan, pindahkan tumpuan berat badan anda ke kiri dengan
cara berdiri di atas footpeg sebelah kiri. Begitu juga sebaliknya.
Berdiri di foot peg bukan hal
yang sulit kalau motor anda memakai mid control, seperti motor sport. Agak
repot kalau motor anda memakai forward control seperti kebanyakan motor jenis
cruiser atau tourer. Nah, untuk anda yang motornya memakai forward control,
satu cara untuk memindahkan berat badan adalah dengan menggeser pantat anda ke
bagian luar. Jadi misalnya anda belok kanan, maka geser pantat anda ke bagian
kiri jok motor anda, begitu juga sebaliknya kalau belok kiri, geser pantat anda
ke sebelah kanan jok.
Oh ya, saya sering sekali melihat
pengendara motor yang kalau duduk di motornya selalu dalam posisi miring. Ada yang miring ke kiri ada juga yang ke
kanan. Menurut saya, posisi seperti itu berbahaya, karena motor menjadi semakin
tidak seimbang. Posisi duduk yang benar adalah posisi di mana berat badan anda
terpusat di bagian tengah motor.
Oke cukup teorinya, sekarang kita coba latihannya.
Latihan
Seperti halnya latihan mengendarai motor pada kecepatan rendah – lurus,
latihan untuk belok pun idealnya dilakukan di lapangan parkir yang luas. Kalau
tidak ada lapangan parkir atau lapangan yang luas, anda bisa pergunakan jalan
yang sepi yang mempunyai U-turn atau putaran.
Sama dengan teknik mengendarai motor pada kecepatan rendah – lurus, sewaktu
belok pun anda tetap harus memainkan gas, kopling dan rem. Ditambah dengan
memindahkan berat badan anda ke sebelah luar atau lawan arah anda belok.
Di putaran / U-turn anda kurangi kecepatan sehingga kecepatan sekitar 10
kph. Pastikan bahwa tidak ada kendaraan lain dari arah berlawanan. Setelah anda
pastikan bahwa tidak ada kendaraan dari arah berlawanan, miringkan motor anda
ke arah kanan dan pindahkan tumpuan berat badan ke sebelah kiri, baik dengan
cara berdiri di atas footpeg kiri atau menggeser pantat anda ke sebelah kiri
jok.
Sewaktu motor mulai miring dan belok, arahkan kepala dan pandangan anda
JAUH ke arah mana anda akan belok. Untuk latihan ini, arahkan kepala anda DAN
pandangan anda ke arah kanan. Anda HARUS mengarahkan kepala anda, bukan hanya
pandangan anda saja.
Jangan tarik kopling sampai habis, tetapi gunakan teknik yang sama dengan
teknik berjalan perlahan lurus. Putar gas dan tahan kopling supaya tetap ada
tenaga dorong di ban belakang, serta injak rem belakang untuk mengatur
kecepatan. JANGAN PAKAI REM DEPAN, karena anda pasti langsung jatuh kalau anda
pakai rem depan.
Apabila ketika belok atau berputar anda merasa motor akan jatuh, tambah
gas, atur kopling, lepas sedikit rem belakang dan tetap pindahkan berat badan
anda ke sebelah luar. JANGAN lepas gas atau tarik kopling sampai habis, karena
kalau anda tarik kopling sampai habis, motor anda akan kehilangan tenaga dan
anda akan terjatuh.
Sewaktu anda berbelok, JANGAN melihat ke bawah. Arahkan pandangan mata (dan
kepala anda) ke arah mana anda akan berputar. Kalau anda melihat ke bawah,
pasti anda akan jatuh.
Lakukan beberapa kali dengan kecepatan 10 kph sampai anda puas dengan
kemampuan anda mengendalikan dan menjaga keseimbangan motor dengan teknik gas,
kopling, rem, dan memindahkan tumpuan berat badan.
Setelah anda puas dengan kecepatan 10 kph, kurangi kecepatan menjadi lebih
pelan. Goal anda adalah untuk bisa berputar dengan kecepatan setidaknya 5 kph
dan radius putaran yang semakin kecil sesuai dengan motor anda.
Teknik belok atau berputar ini jauh lebih mudah dilatih di lapangan yang
luas. Tekniknya sama, hanya yang perlu anda lakukan sedikit berbeda. Di
lapangan yang luas anda perlu belajar berputar membuat lingkaran. Awalnya buat
lingkaran yang agak besar tetapi setelah anda merasa nyaman dengan lingkaran
besar, coba buat lingkaran yang lebih kecil dan semakin kecil.
Penutup
Kedua teknik yang saya ceritakan di atas adalah teknik dasar yang, sekali
lagi menurut saya lho, perlu sekali dikuasai oleh seorang pengendara motor.
Menguasai kedua teknik tersebut akan membuat kita menjadi pengendara motor yang
lebih baik dan Insya Allah lebih aman di jalan raya.
Selamat mencoba dan berlatih,
semoga cerita saya ini ada manfaatnya bagi teman-teman.
Source: postingan bro Lucky di
milis bajaj_pulsar_indonesia@yahoogroups.com
|